Langsung ke konten utama

Diary 1 : Cara Mengatasi Rasa Lapar

Lapar Mak e

Apa yang akan kamu lakuin saat kamu lapar? Pasti kamu bakal ngeliatin tudung nasi atau beli makanan di rumah makan terdekat, intinya kamu akan berusaha mengisi perut kamu untuk menghilangkan rasa itu, si rasa lapar.

Saat dirumah, aku gak terlalu risau kalau lapar. Jelas! Karena mamak selalu masak, atau kalaupun tidak masih ada miso murah meriah nan lezat didaerah rumah kami, dan itu menjadi alternatif yang kusuka. Atau alternatif terakhir, aku yang masak. Ya, sebenarnya tak apa, aku suka masak, tapi lebih suka kalau dimasakin. hehehe..

Kalau dikos beda lagi. Aku benci rasa lapar. Kalau kamu juga anak kos atau pernah ngerasain jadi anak kos-kosan, pasti tau rasanya. Kalau dirumah lagi males masak, ada yang masakin. Kalau dikosan engkau malas masak dan malas juga beli makanan, siap-siap lah tidur dengan perut kosong. Biasanya untuk menangkal hal itu, aku akan menstok roti slai-olai, unibis, hatari, roti bantal, dan roti kering lainnya yang bisa bertahan lama. Jadi kalau pun perut demo di jam yang rawan  (biasanya jam 12 malam kebawah), maka aku akan 'ngemil' sambil minum air putih banyak-banyak karena aku malas sikat gigi lagi. 

Sebenarnya orang-orang terdekatku (yang pernah kuminta pendapat mereka tentang cara menuruni berat badanku yang enggan lengser) menyarankan kepadaku untuk menjauhi aktfitas 'Ngemil' itu karena 'ngemil' dipercaya dapat membuat lemak yang membandel di tubuhku ini semakin bandel lagi. Dan jika mereka makin bandel dan gak mau jauh-jauh dari lemak yang baik ditubuhku, maka harapanku untuk mencapai berat badan ideal semakin terbang melayang.

Stop Bahas Lemak!

Back To The Tittle Of This Blog

Untung menunjang aktifitas sehari-hari saat jauh dari rumah, atau lebih gampangnya saat aku dikos, atau lebih spesificnya lagi saat kuliah, aku memiliki sahabat yang siap menemaniku kemana saja. Aku baru mengenalnya tahun lalu. Tapi walaupun kami baru saling kenal, kami sudah sangat dekat. Aku dan kamu memanggil dia : Sepeda. Sepeda ku berwarna biru, dan ada 'kring-kringannya' yang bentuknya sama seperti 'kring-kringan' sepeda Phonix jadul. Aku membelinya dari ayah nya kakak kelas kuliahku dengan harga 250.000 dengan kembalian 20.000 yang akhirnya kugunakan untuk naik becak karena hujan deras karena aku sudah tak sanggup lagi mendayung sepeda melawan angin kencang. Itu pun uang 20.000 itu harus ku sandingkan lagi dengan uang 10.000, sehingga jadilah mereka senilai 30.000 dan uang itu kuserahkan kepada abang becak sebagai upah dia karena sudah mengantarkanku dan si sepeda ku sampai kos dengan sehat wal afiat. Alhamdulillah.

Aku pergi dan puliang kuliah ya naik sepeda. Kalau mau belanja, dan beli makanan ya naik sepeda. Mau kemana aja ya naik sepeda dan angkot, karena aku tak kan sanggup mengayuh sepeda hingga berpuluh kilo atau beratus kilo, mau lah terkilir dan naik betis, istilah orang sumatera utara.
Sekarang juga ada gojek dan grab, jadi lebih mudah ya. Tapi tetap saja, naik sepeda itu menyenangkan dan gak perlu biaya, kecuali kalau ban nya bocor dan kerusakan lainnya terjadi.

Mantapnya Nasi Padang


Ikan Lele Sambel Ijo yang Menggugah Selera

Nasi Padang adalah rumah makan khas Padang yang menjual beraneka ragam lauk pauk dan nasi yang murah meriah dan tentu saja rasanya delicious. Aku termasuk fans dari rumah makan ini. Menu favoritku adalah ikan lele sambal ijo yang dihidangkan dengan nasi panas dan yang harganya 8.000 rupiah, dibungkus dan dibawa pulang.

Kenapa Nasi Padang?

Murah dan Enak. Kalau kamu beli mi goreng, harganya lebih mahal 2.000 dari nasi Padang. Jika kamu makan mi goreng kamu juga harus masak nasi lagi. Hal ini membuat mi goreng gak praktis, dan membuat mahasiswa dengan kantong kering seperti saya lebih memilih nasi Padang yang gratis nasi. Tapi sebaiknya kalau beli nasi Padang dibungkus, makan di tempat lain.. Jangan makan ditempat, kawan! Mengapa? Makan Nasi padang ditempat akan membuat porsi nasinya lebih sedikit dari pada dibawa pulang. Kalau kamu nekat makan ditempat, kamu mungkin akan dikenakan biaya tambahan kalau kamu pengen nambah nasi (Aku belum survey sih). Gawat kan? Lebih baik dibungkus karena selain nasinya banyak kamu juga akan mendapatkan air putih gratis..

Tapi beli nasi padang juga membuat kiriman dari ortu cepat menyusut. Aku makan 2x sehari kalau dikos, berarti dalam sehari aku menghabiskan 16.000. Jika aku rajin dan masak sendiri, cukup 10.000 maka aku sudah bisa memasak makanan 4 sehat. Sayangnya waktu terlalu buru-buru, sehingga aku tak begitu sempat untuk melakukan itu. Tapi kalau sudah teramat menipis, maka aku akan masak. Masak mi instan. *tear..

Tips Jitu Saat Bokek

Jika uang sudah tak ada, makan mi instan pun sudah tak selera lagi, maka mengecek lauk kawan adalah solusi yang paling jitu. Aku cukup membawa bekal nasi tok dan lauknya akan didapat secara gratis dari belas kasihan dari sahabat-sahabatku di kampus (semoga mereka juga menganggap aku sahabat mereka :D). Hahahaa.. Untung juga punya teman seperti mereka. Semoga amal kebaikan mereka dibalas Allah SWT.

Banyak cara mengatasi rasa lapar. Yang sekarang kamu baca ini adalah versi nya pengangguran yang menyamar sebagai 'mahasiswa' yang kalau ke kampus naik sepeda warna biru dan setiap sepedanya jalan akan terdengar bunyi 'kring-kring'.. Tapi walaupun begitu dia sangat sayang sama sepedanya. Karena sepedanya gak pernah ngeledek dia dengan sebutan ndut. Hahaha..

Terimakasih Sepeda biru dan Laptop biru ku..

Terimakasih Ayah dan Mamak.
Kalau lapar ya makan, kalau haus ya minum. Jangan ditahan! Ntar Kamu sakit dan ngerepotin orangtua dan orang terdekat kamu. 
Sampai Jumpa di Post Selanjutnya. Assalamu'alaikum :)

Komentar